Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

IUFD (Intra Uterine Fetal Death) di usia kehamilan 20-21 minggu

"Assalamu'alaikum, Ayah bisa pulang sekarang gak? Ibu nge-flek lagi nih, tapi yang ini agak banyak. Ibu takut, Yah. Ayah bisa kan pulang?" di seberang sana suamiku menjawab "ya, iya Ayah pulang. Ibu tunggu ya, nanti kita ke RS. Sekarang Ibu istirahat aja dulu" Sambil menutup telpon itu, Aku rebahkan badanku. Jujur, perasaan gak karuan, deg-degan. Tapi Aku masih memikirkan debay dalam perutku. Kalau Aku tegang dan denyut jantung secepat ini, debay pasti ikut stress di dalam, pikirku. Maka Aku mencoba menenangkan diri, mengatur nafas panjang sambil berdzikir. "Dedek sabar ya..Ayah lagi di jalan, nanti kita ke RS, dedek tenang ya.." Aku berbisik kepada debay sambil mengelus-elus perutku yang kurasakan saat itu mengeras. agak mulas memang tapi aku pikir karena akunya tegang. Hingga Ayah sampai ke rumah, Aku sudah berhasil menenangkan diri. perutku pun sudah tidak kontraksi lagi. Menujulah kami ke RS, setelah sebelumnya sms-an sama dr. Inneke. Sampai

Innalillahi wa ina ilaihi roji'uun...

Manusia boleh berharap, tetaplah Allah sang penentu takdir.... Janin yang ada dalam kandunganku, hanya bertahan 5 bulan dalam rahimku. Plasenta Megali yang dicurigai dr. Inneke seminggu yang lalu, ternyata benar adanya. janinku terhenti perkembangannya. Ya...ia meninggal di dalam rahimku. Innalillahi wa inailaihi roji'uun. ya Allah...berat rasanya menerima takdir ini. Teringat betapa excitednya kami saat tau di rahimku telah tumbuh calon bayi. Anak-anakku yang tentunya paling semangat dengan kabar akan hadirnya adik bayi di tengah2 kami. Apa hendak di kata, takdir berkata lain. Allah lebih menyayanginya dan ingin ia kembali pada-Nya. Meski hanya sesaat, kebahagiaan itu telah benar2 aku resapi dan nikmati. Melihatnya di setiap pemeriksaan usg, menikmati gerakannya di dalam perutku, mencarikan nama terindah, hingga membuat rencana2 indah setelah kelahirannya saat bulan ramadhan nanti. Semuanya sangat aku nikmati sbg berkah tiada tara. Meski akhirnya Allah berkehendak lain. Semo

Flu saat hamil...? subhanallaah...

😊 Assalamu'alaikum...😊 Senyum aja dulu, siapa tau energi-energi positif pada ngumpul. Hehe... Awalnya hidung mampet selama 3 malam. Aku pikir karena si-sinusitis lagi kangen pingin berkunjung. Ternyata pagi berikutnya malah dapet bonus nyeri otot, hidung meler, dan hatchih-hatchih (bersin booo). Hadeeeuuh...lengkaplah ditambah pusingnya. Mencoba bertahan dengan ngelawan si virus pake jurus vit.c dan makan/minum yang anget2. Kimia apapun gak baik buat janin, itu yang selalu nyantel di otakku. Alhasil selama 3 hari gak terpikir untuk berkunjung ke Obgyn. Bahkan nolak saat suamiku nyuruh periksa ke dokter. Ceritana mah pede. Hehe... Buuuut....tapi... Hari ke 4, dengan segala perlengkapan tempur yang ada dan berbagai jurus jitu udah dilakuin, ternyata si virus masih bandel aja. Bahkan gejala2 makin jadi. Makin meler, makin kuat bersinnya dan makin eungap (nyesek) krn kurang oksigen. Perutku pun jadi keras kalo bersinnya kekencengan. Waaah.. Jadi mikir deh. Kasian juga si debay